A Heart For You
Selasa, 23 Agustus 2011
Menyangkal Diri
Menyangkal diri pada prinsipnya bukan hanya menyangkut masalah tindakan-tindakan lahiriah yang dianggap tidak bermoral seperti membunuh, berzinah, mencuri dan lain sebagainya, tetapi juga kesediaan untuk mengubah tujuan dan motif hidup.
Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memaksa kita. Kita boleh memilih, apakah mau mengiring Tuhan Yesus dengan sungguh-sungguh sampai sepenanggungan dengan Dia, atau hanya mau nikmat di zona kenyamanan kehidupan ini. Dalam hal ini kita mengerti mengapa Paulus menyatakan bahwa ia lebih suka menderita bagi Tuhan (Flp 3:10).
Ini hanya bisa dipercakapkan dengan orang-orang yang rela tidak memiliki dirinya sendiri, tetapi sepenuhnya dimiliki Tuhan. Orang-orang yang melakukan segala sesuatunya hanya untuk Tuhan. Orang-orang yang rela kehilangan nyawanya karena Tuhan. Memang kehidupan seperti ini bisa sangat menyakitkan, tetapi kalau kita berani melangkah dan membiasakan diri masuk ke dalamnya, maka kehidupan seperti ini akan menjadi suatu keindahan dan kenikmatan, sampai akhirnya kita tidak dapat memiliki hidup model lain. Kita hanya memiliki model hidup seperti dimiliki oleh sosok Guru dari Nazaret. Setiap kita mendapat kesempatan yang sama untuk mengarungi hidup ini dengan petualangan yang luar biasa bersama dengan Tuhan. Firman-Nya atas seseorang akan membuat ia tidak merasa nyaman lagi hidup di bumi ini.
Ia melihat ketragisan hidup ini, namun tetap bisa menikmati semua berkat yang Tuhan sediakan. Selanjutnya ia makin menghayati apa artinya bahwa dunia ini bukan rumahnya. Dunia ini hanya tempat persinggahan sementara. Inilah yang harus terus-menerus diajarkan kepada jemaat Tuhan, bahwa Tuhan memilih kita untuk meninggalkan dunia ini sama seperti Abraham diperintahkan untuk meninggalkan Ur-Kasdim. Apakah pola hidup ini membuat seorang anak Tuhan nampak tidak wajar? Tuhan tidak mengajarkan kita hidup secara tidak wajar di mata manusia. Kita tetap hidup wajar, dalam pengertian tidak kehilangan “kemanusiaan” kita.
Menjalani hidup seperti manusia lain dalam bekerja mencari nafkah, makan dan minum, menikah, menikmati alam, mengembangkan dan menikmati kreasi seni, menikmati hobi-hobi yang menyukakan hati, berolah raga, berekreasi dan lain sebagainya. Menyangkal diri pada prinsipnya bukan hanya menyangkut masalah tindakan-tindakan lahiriah yang dianggap tidak bermoral seperti membunuh, berzinah, mencuri dan lain sebagainya, tetapi juga kesediaan untuk mengubah tujuan dan motif hidup. Jadi yang paling dipersoalkan bukanlah “buah” semata-mata, tetapi akarnya. Kita mengerti mengapa Paulus berkata bahwa akar segala kejahatan adalah cinta uang (I Tim 6:10), tradisi yang diturunkan nenek moyang kita. Inilah yang ditunjukkan Tuhan Yesus mengenai orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri tetapi tidak kaya di hadapan Tuhan. Filosofi hidupnya adalah, “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati” (I Kor 15:32). Bukankah ini filosofi dunia hari ini? Ungkapan “tidak kaya di hadapan Tuhan” hendaknya menyerukan kita agar kita kaya di dalam Tuhan. Untuk kaya di dalam Tuhan, kita harus mengumpulkan harta di sorga, dengan mulai memiliki motivasi dan tujuan hidup yang benar mulai dari sekarang. Hal ini bukan sekedar membantu pelayanan gereja, terlibat dalam aktivitas gereja dan berbagai kegiatan rohani lain yang kita golongkan melayani Tuhan, tetapi menyangkut seluruh irama hidup setiap hari.
Tuhan memberkati.
Sabtu, 20 Agustus 2011
mengapa kamu takut----> belajarlah percaya
>> Markus 4:35-41
Kehidupan kita ibarat perahu yang sedang mengarungi lautan dunia yang tidak menentu. Badai atau gelombang bisa datang kapan saja. Ada saatnya badai besar atau taufan diizinkan melanda hidup kita walaupun Yesus ada di dalamnya. Ombak menyembur ke dalam sehingga perahu kita penuh air dan hampir tenggelam, namun Yesus sepertinya tidak melakukan apa2. Respon kita mungkin seperti murid2 yang berpikir bahwa Yesus cuek dan tidak peduli dengan kondisi kita. Kita merasa seolah-olah Yesus tertidur. Saat itulah kepercayaan kita diuji. Satu hal yang perlu kita yakini adalah bahwa Yesus tidak pernah membiarkan hidup kita hancur karena terpaan badai kehidupan.
Ketika seolah-olah Tuhan membiarkan hal buruk terjadi, hal itu sama dengan kesengajaan Yesus menunda kedatangan-Nya ke rumah Maria. Padahal Lazarus sudah hampir mati. Yesus ingin agar murid2-Nya dan keluarga Lazarus belajar percaya kepada-Nya. Itulah sebabnya Yesus berkata, "Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang padanya." (Yoh. 11:15).
Saudara-saudara, tidak enak rasanya apabila kemampuan kita diragukan, bukan?? Begitu pula Tuhan Yesus. Bila kita yakin bahwa Yesus berkuasa, maka meragukan kuasa-Nya tentulah sangat menyedihkan hati-Nya. Marilah mulai hari ini, kita belajar untuk lebih mempercayai Dia. Penyertaan-Nya sempurna, walau di tengah badai, Allah akan memberikan kedamaian dan kemenangan bagi kita....amien..!!~
"KEYAKINAN AKAN PENYERTAAN ALLAH MEMUNGKINKAN KITA MENJALANI HIDUP DENGAN TENANG."
Tuhan Yesus memberkati kita semua...amien.~
Jumat, 19 Agustus 2011
Menunggu dengan sabar
Pertama, kita harus berani untuk bersabar dalam menunggu datangnya pertolongan Tuhan tersebut. Pada umumnya kita cenderung untuk mendesak Tuhan supaya Ia segera memberikan pertolongan-Nya. Tetapi sebagai orang percaya yang dewasa, kita harus mempercayai Tuhan bahwa Ia memiliki waktu-Nya sendiri. Menunggu waktunya Tuhan merupakan pergumulan untuk percaya sepenuhnya kepada pribadi Tuhan yang bijaksana. Pada akhirnya Tuhan akan memberi pertolongan walaupun kelihatannya waktu sudah semakin habis dan keadaan terlihat sudah tertolong lagi. Dalam hal ini kita harus belajar untuk mengikuti jadwalnya Tuhan, dan bukan jadwalnya kita. Dan yakinlah bahwa Tuhan tidak akan pernah terlambat sedetikpun dalam memberikan pertolongan-Nya.
Kedua, Kita harus menutup mata dan teliga kita terhadap sumber lain. Kita harus menaruh harap hanya kepada Tuhan saja. Dengan mengharapkan pertolongan yang datang dari Tuhan saja, maka Tuhan akan memperkenalkan diri-Nya kepada kita supaya terbangun sebuah hubungan intim antara kita dengan-Nya. Ia ingin kita dapat mempercayai-Nya sebagai mempelai pria yang tidak pernah ingkar janji terhadap kita sebagai mempelai wanitaNya. Ia mau membuktikan pada kita bahwa Ia adalah Allah yang selalu bertanggung jawab atas keadaan kita. Untuk itulah diperlukan keintiman antara kita dengan-Nya supaya kita memiliki keyakinan penuh kepada-Nya dan tidak menyeleweng kepada sumber lain selain daripada diri-Nya.
Ketiga, kita harus tetap beriman kepada-Nya. Kadang saat kita bersabar dalam menantikan pertolongan-Nya, iman kita mulai memudar sedikit demi sedikit. Dalam Ibr. 6:12 kita dinasehati untuk "... Jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah." Haruskah kita merasa heran atau patah semangat bila setelah menerima janji dari Tuhan, penggenapannya mulai tampak semakin jauh? Kesabaran adalah peragaan dari iman, namun hanya sedikit orang yang memahami hal ini. Karena gagal memahaminya, hanya sedikit orang yang dapat mencapai penggenapan dari janji Allah dalam hidup mereka. Tanpa iman, kesabaran tidak akan dapat bertahan lama. Tanpa kesabaran, iman tidak akan mendatangkan hasil.
Keempat, Kita harus meyakini bahwa apapun jawaban Tuhan atas doa kita, walaupun itu tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tetapi itulah yang terbaik bagi kita. Mengapa demikian? Karena manusia sering meminta yang baik dari Allah, tetapi Allah selalu memiliki yang terbaik untuk manusia.
Jumat, 18 Maret 2011
sahabat yang sejati
hapus semua iri dan benci
tak pernah berhenti mengampuni
menabur kasih tanpa pamrih
tawa dan air mata lalui bersama
berbagi beban dan pengharapan
menjadi sahabat yang sejati
menaruh kasih disetiap waktu
reff,,,,,,,,
berdua lebih baik dari sendiri
kuatkan yang lemah
bangkitkan semangat yang patah
dalam kasih Tuhan
tak lagi hidup tuk diri sendiri
berbagi kasih sperti kasih yang Yesus beri
sahabat yang sejati.
Senin, 29 Maret 2010
ALKALOID
alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan sumber asal molekulnya (precursors),didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui, alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir. sebagai contoh: alkaloid opium kadang disebut "phenanthrenes"), atau menurut nama tumbuhan atau binatang dimana senyawa itu diisolasi. Jika setelah alkaloid itu dikaji, penggolongan sebuah alkaloid dirubah menurut hasil pengkajian itu, biasanya mengambil nama amine penting-secara-biologi yang mencolok dalam proses sintesisnya.
• Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine, guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.
• Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina
• Golongan Tropane: atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine
• Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina, strychnine, brucine, veratrine, cevadine
• Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine, narceine), sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine
• Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)
• Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin
• Golongan Indola:
o Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin
o Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic acid
o Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine
o Yohimbans: reserpine, yohimbine
o Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine
o Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-hydroxymitragynine
o Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine
o Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine
• Golongan Purine:
o Xantina: Kafein, teobromina, theophylline
• Golongan Terpenoid:
o Alkaloid Aconitum: aconitine
o Alkaloid Steroid (yang bertulang punggung steroid pada struktur yang bernitrogen):
Solanum (contoh: kentang dan alkaloid tomat) (solanidine, solanine, chaconine)
Alkaloid Veratrum (veratramine, cyclopamine, cycloposine, jervine, muldamine)[2]
Alkaloid Salamander berapi (samandarin)
lainnya: conessine
• Senyawa ammonium quaternary s: muscarine, choline, neurine
• Lain-lainnya: capsaicin,
Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria, fungi (jamur), tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid.
Istilah "alkaloid" (berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifat basa) pertama kali dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apoteker dari Halle (Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal, misalnya, morfina, striknina, serta solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong alkaloid dengan struktur sangat beragam, sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya.
Selasa, 09 Maret 2010
hiv aids
Kamis, 08 Oktober 2009
biologi farmasi tentang sel dan asal usul kehidupan
SEL
A. Sel
Sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuh, terdapat makhluk hidup bersel satu dan bersel banyak.
Teori sel dirintis oleh Robert Hook yang melihat sayatan-sayatan gabus di bawah mikroskop. Dengan berkembangnya ilmu, maka berkembang pulalah cytologi. Hingga dewasa ini terdapat 4 (empat) teori sel, yaitu:
- Sel sebagai unit struktural makhluk hidup
- Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup
- Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup
- Sel sebagai unit heriditas makhluk hidup.
Di dalam sel terjadi proses biokimia dan fungsi seperti nutrisi, obsorbsi, transpor, biosintesis, sekresi, respirasi, ekskresi, regulasi dan reproduksi.
- Bagian-bagian Sel, Struktur dan Fungsinya
a. Membran sel, tersusun dari lipid dan protein yang berfungsi mengatur pengangkutan zat lintas membran.
b. Dinding sel, tersusun dari selulose, pektin dan lignin, berfungsi melindungi dan menguatkan sel.
c. Inti sel (nukleus), berfungsi mengatur seluruh aktivitas sel.
d. Sitoplasma, cairan yang terdapat di dalam sel.
e. Ribosom, tempat terjadinya sintesis protein.
f. Retikulum Endoplasma, merupakan suatu struktur berupa sistem membran membentuk jalinan rongga-rongga yang berperan dalam sintesis protein, sintesis steorid dan pengangkutan zat.
g. Badan golgi, bentuk seperti kantong-kantong pipih bertumpuk-tumpuk. Berfungsi untuk sekresi dan ekskresi.
h. Mitokondria, bentuk bulat panjang, untuk tempat berlangsungnya respirasi sel.
i. Lisosom, bertanggung jawab pada pembentukan dan penyimpanan enzim pencernaan.
j. Sentriol, berperan dalam pembelahan sel.
B. Reproduksi Sel
Sel mengadakan reproduksi secara mitosis dan meiosis.
1. Mitosis
Terjadi pada sel tubuh.
Terdiri atas tahapan-tahapan yang saling berurutan, yaitu:
a. Profase: sentriol menuju ke sisi yang berlawanan, terbentuk benang-benang gelendong kromosom menebal, serta membran inti dan nukleous menghilang.
b. Metafase: kromosom sejajar pada bidang ekuator dan terlihat benang-benang dari sentromer ke sentriol.
c. Anafase: sentromer membelah dan kromatid menuju ke sentriol.
d. Telofase: sitoplasma membelah, kromosom menebal, serta membran nukleous muncul kembali.
Interfase, merupakan masa diantara pembelahan sel, dibedakan menjadi 3 tahap yaitu G1, S, dan G2.
2. Meiosis
Terjadi pada sel-sel gamet.
Terdiri dari dua tahap, yaitu: Meiosis I dan Meiosis II.
Meiosis I
a. Profase I
Pada fase ini dibagi menjadi 5 tahapan:
· Leptoten: kromosom menebal, tampak tunggal.
· Zigoten: kromosom homolog berpasangan membentuk bivalen.
· Pakiten: bivalen memendek.
· Diploten: homolog merenggang, kromatid terpisah disebut fase tetrad.
· Diakinesis: sentromer dari homolog merenggang, kromatid memendek.
b. Metafase I
Bivalen-bivalen berada di bidang tengah sel secara acak.
c. Anafase I
Masing-masing kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
d. Telofase I
Pada fase ini berlangsung sitokinesis, yaitu plasma sel terbagi menjadi dua, sehingga terbentuk 2 sel anak yang masing-masing haploid.
Meiosis II
a. Profase II : terjadi meiosis II yang hampir sama dengan mitosis.
b. Metafase II : kromosom berpasangan pada bidang ekuator.
c. Anafase II : sentromer membelah, kromatid memisahkan diri dan bergerak ke kutub.
d. Telofase II : sitoplasma membelah (sitokinesis).
C. Metabolisme Sel
Reaksi-reaksi kimia yang berlangsung dalam sel hidup secara keseluruhan disebut metabolisne.
Metabolisme terdiri atas:
- Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil. Contoh: pembentukan senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein, dan asam nukleat. Pada peristiwa anabolisme memerlukan masukan energi.
- Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar menjadi molekul-molekul kecil, dan prosesnya melepaskan energi. Contoh: respirasi, ialah proses oksidasi gula menjadi H2O dan CO2.
1. Enzim
Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzimatis yang melibatkan enzim.
Sifat-sifat enzim:
a. Merupakan protein
b. Biokatalisator, yaitu katalisator hidup yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak berubah setelah reaksi selesai
c. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energi aktivasi, yaitu energi awal yang diperlukan untuk memulai reaksi
d. Tidak mengubah keseimbangan reaksi
e. Bekerja sangat spesifik, yaitu satu substrat, satu enzim
f. Memiliki sisi aktif atau sisi katalistik, yaitu bagian enzim tempat substrat berkombinasi
g. Substrat “asing” yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi mempercepat reaksi disebut aktivator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
a. Konsentrat substrat
b. Konsentrat enzim
c. Temperatur
d. Perubahan pH.
2. Respirasi
Respirasi merupakan senyawa organik secara terkendali untuk membebaskan energi bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.
Berdasarkan kebutuhan terhadap tersedianya oksigen bebas, dibedakan atas:
a. Respirasi Aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas. Jadi oksigen merupakan senyawa penerima hidrogen terakhir.
b. Respirasi Anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas. Jadi sebagai penerima hidrogen terakhir bukan oksigen tetapi senyawa-senyawa tertentu seperti asam piruvat, asetaldehid.
Respirasi sel secara Aerob berlangsung melalui empat tahap, yaitu;
a. Glikolisis
· Berlangsung di sitoplasma
· Berlangsung secara anaerob
· Mengubah satu molekul glukosa (senyawa berkarbon 6) menjadi dua molekul asam piruvat (senyawa berkarbon 3)
· Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk tiap molekul glukosa
b. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
· Berlangsung pada matriks mitokondria
· Mengubah Asam Piruvat (senyawa berkarbon 3) menjadi Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2).
· Dihasilkan 1 NADH dan CO2 untuk tiap pengubahan molekul Asam Piruvat menjadi Asetil-KoA.
c. Daur Krebs
· Berlangsung pada matriks mitokondria
· Mengubah Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) menjadi CO2 (senyawa berkarbon 1)
· Untuk tiap molekul senyawa Asetil-KoA dihasilkan 1 ATP, 1 FADH dan 3 NADH.
d. Rantai Pengangkutan Elektron
· NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen
· Melalui rantai respirasi, hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan pada proses glikolisis. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, dan daur krebs dilepaskan ke Oksigen/O2 (sebagai senyawa penerima Hidrogen terakhir), untuk membentuk H2O dengan melepaskan energi secara bertahap.
· Satu molekul NADH akan melepaskan/menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH akan melepaskan/menghasilkan 2 ATP.
Pada respirasi Anaerob jalur yang ditempuh meliputi:
a. Glikolisis
b. Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) atau pembentukan asam laktat (fermentasi asam laktat).
Contoh: organisme yang melakukan fermentasi alkohol adalah ragi.
Contoh organisme yang melakukan fermentasi asam susu adalah bakteri asam susu, yang menyebabkan asamnya susu.
ASAL-USUL KEHIDUPAN
A. Evolusi Kimia
Harold Urey menyatakan bahwa asal-usul kehidupan diawali dengan adanya senyawa organik di atmosfir yang berupa gas-gas seperti metana (CH4), hidrogen (H2), uap air (H2O) dan amonia (NH3) yang bereaksi dengan bantuan energi dari sinar kosmis dan kilatan listrik halilintar sehingga terbentuk asam amino yang merupakan bahan dasar pembangunan kehidupan. Pendapat ini didukung oleh Stanley Miller, yang berhasil membuktikan teori Urey dengan percobaannya.
B. Evolusi Biologi
Alexander L. Oparin mengemukakan bahwa atmosfer purba banyak mengandung gas-gas metana, hidrogen, uap air dan amonia seperti halnya yang dikemukakan oleh Urey. Namun menurut Oparin sumber energi yang memungkinkan terjadinya pembentukan senyawa organik berasal dari angkasa luar seperti sinar ultraviolet.
Tingkatan struktur di dalam organisasi molekuler sel
- Evolusi kimia : gas-gas anorganik: H2O, H2, NH3, dan CH4 → menjadi unit pembangun: purin, pirimidin, ATP, glukosa, dan asam amino → menjadi makromolekul: protein, DNA, RNA, polisakarida → menjadi
- Evolusi biologi : supr
a molekul: membran, ribosom, kromatin, mikrotobulus → menjadi sel prokariotik: individu yang belum memiliki membran inti → menjadi sel eukariotik: individu yang telah memiliki membran inti.
C. Teori Asal-Usul Kehidupan yang Lain
- Teori kreasi khas
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghoib) pada saat yang istimewa.
- Teori keadaan mantap
Teori ini menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul.
- Teori kosmozoan, berasal dari lingkungan atmosfer.
- Teori evolusi biokimia, menyatakan bahwa kehidupan muncul berdasarkan hukum fisika-kimia.
- Teori Abiogenesis
Tokohnya ialah Aristoteles (384-322 SM), seorang ahli filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani Kuno. Menurut teori ang dikemukakannya, makhluk hidup yang pertama berasal dari benda tak hidup. Sebenarnya Aristoteles mengetahui bahwa telur-telur ikan yang merupakan hasil perkawinan akan menetas menghasilkan ikan yang sama dengan induknya, tapi ia yakin bahwa ada ikan yang berasal dari lumpur. Makhluk hidup tersebut terjadinya secara spontan, sehingga teori abiogenesis disebut juga generatio spontanea.
Contoh paham “generatio spontanea”:
- cacing tanah berasal dai tanah
- belatung timbul dan terbentuk dari daging yang membusuk
- tikus berasal dari sekam dan kain kotor
- Teori Biogenesis
Setelah beratus-ratus tahun lamanya, teori abiogenesis akhirnya goyah setelah beberapa ahli mengadakan eksperimen yang bertujuan membuktikan ketidakbenaran teori tersebut.
Tokoh-tokoh peneliti diantaranya ialah:
a. Francesco Redi (1626-1697) yang melakukan percobaannya sebagai berikut: 3 tabung diisinya dengan sekerat daging.
b. Lazaro Spallazani (1729-1799). Ia menyangkal teori abiogenesis, dan selanjutnya mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Redi, tetapi bahan yang digunakan ialah air kaldu (air rebusan daging).
c. Louis Pasteur (1822-1895), berusaha menyempurnakan percobaan Lazzaro Spallanzani. Ia menggunakan 4 labu yang masing-masing diisi 70 cc cairan.
Sumber referensi dari buku pembelajar primagama